Rabu, 27 Juni 2012

Kagawa Menolak Kenakan Nomor 7

Kagawa Menolak Kenakan Nomor 7



 Pemain baru Manchester United, Shinji Kagawa telah menolak kenakan nomor 7 musim depan. Seperti kita ketahui, nomor ini adalah nomor yang fenomenal di tim Setan Merah.

Pemain timnas Jepang ini telah resmi pindah dari Borrusia Dortmund setelah lolos tes kesehatan pada Jum'at lalu. Kagawa teken kontrak selama empat tahun di Old Trafford.

Kagawa mengungkapkan kebahagiaannya karena telah bergabung dengan Red Devils. Dia mengakui jika ia sudah memiliki mimpi untuk mencetak gol pertamanya di Theatre of Dreams.

Kostum No 7 MU identik dengan pemain bintang, seperti George Best, David Beckham, Cristiano Ronaldo, dan terakhir Michael Owen. Setan Merah ingin Kagawa mengenakan kostum itu, tapi sang bintang enggan.

"Saya baru saja bergabung dengan tim dan belum mencapai apapun. Saya ingin membuat nama untuk diri saya di MU dengan cara saya sendiri," ujar kagawa.

"Kontrak ini adalah yang selama ini saya harapkan dari sebuah klub (seperti United). Ketika saya di Old Trafford, saya berpikir jika betapa luar biasa kalau saya mencetak gol di sana."  (f411/fji)





United Susun Program Intensif Untuk Vidic








United Susun Program Intensif Untuk Vidic


Nemanja Vidic memulai latihan pra musim pekan ini sebelum nantinya bergabung kembali bersama Manchester United di musim mendatang.

Bek tengah asal Serbia ini belum bermain lagi sejak cedera serius otot ligamen lututnya saat pertandingan Liga Champions melawan Basel bulan Desember lalu.

Namun, progres rehabilitasinya berjalan cepat beberapa pekan terakhir ini. Staf di markas latihan United, Carrington, telah menyiapkan rencana latihan yang akan dijalani Vidic.

Mengembalikan kebugarannya adalah program pertama yang harus dilakukan, sebelum rekan setimnya kembali dari liburan musim panas.

The Red Devils akan memulai latihan pra musim mereka hari Senin mendatang di mana para pemain yang masih berlaga di Euro 2012 mendapat dispensasi waktu lebih lama.

Vidic, pemain berusia 30 tahun tersebut telah diprogram khusus untuk meningkatkan performanya dalam bermain.

Tim medis United akan memantau dia sampai detail sehingga di benar-benar siap untuk turun kembali berlaga di lapangan.

8 Strategi Yang Populer Di Euro 2012



 Sepakbola selalu diwarnai dengan adu strategi antar tim. Di perhelatan Piala Eropa 2012 ini para manajer berusaha meramu taktik terbaik dan kadang nyeleneh demi sebuah kemenangan.

Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang beberapa taktik yang menjadi tren di Euro 2012.

1.Dua Gelandang Tengah

Kita bisa menemukan strategi ini dalam formasi 4-2-3-1 yang bertujuan menguasai pertandingan.

Taktik ini bukan untuk main cepat. Bola lebih banyak dimainkan di tengah lapangan. Untuk itu, diperlukan gelandang tengah yang lebih banyak.

Taktik ini dipakai banyak manajer demi penguasaan bola yang lebih banyak dan terbukti efektif pada permainan tim seperti Polandia, Rep. Ceko, Belanda, Jerman, Denmark, Swedia dan Prancis.

2. Bek Sayap-Serang

Peran bek sayap tidak lagi melulu menjaga samping pertahanan, namun harus juga bisa membantu serangan.

Dalam formasi seperti 4-3-3 dan 4-2-3-1 diperlukan bek sayap yang eksplosif untuk menyisir samping pertahanan lawan sepanjang pertahanan dan membantu penguasaan bola.

Nama-nama seperti bek kanan Ukraina, Oleg Gusev, yang bermain cemerlang saat melawan Inggris, Lukasz Piszczek dari Polandia, Theodor Gebre Selassie dari Republik Ceko, Philipp Lahm dari Jerman, Fabio Coentrao dari Portugal dan bek Prancis, Mathieu Debuchy, adalah beberapa contoh pemain bek sekaligus penyerang sayap.

3. Winger Terbalik

Strategi yang paling sering digunakan di sepakbola modern.

Ukraina adalah tim yang menggunakan strategi ini. Andriy Yarmolenko dan Yevhen Konoplyanka berperan sebagai winger terbalik yang secara bertahap menusuk ke dalam untuk melepaskan tembakan dan mengacaukan konsentrasi penjagaan.

Dengan taktik ini, Oleg Gusev dan Yevgen Selin bisa merangsek ke depan untuk membantu membingungkan bek sayap lawan.

Pemain yang berperan seperti ini adalah Andrey Arshavin, Cristiano Ronaldo, Arjen Robben, Franck Ribery dan David Silva.

4. Ketergantungan Pada Pemain Kunci

Bukan menjadi rahasia bahwa pemain yang bermain di luar negeri kesulitan untuk membangun kekompakan dengan pemain dalam negeri. Hal ini merusak keseimbangan permainan tim, namun bisa juga membuat tim itu tergantung pada seorang pemain saja. Hal ini bisa kita temui dalam Euro 2012 tahun ini.

Belanda punya pengharapan kepada Wesley Sneijder untuk memainkan berbagai peran dalam tim, sebagai playmaker yang naik-turun lapangan dan memanfaatkan sisi lapangan demi terciptanya peluang.

Hal yang sama juga terjadi pada Portugal yang sangat bergantung kepada sosok Cristiano Ronaldo. Permainan tim menanjak mengikuti performa Ronaldo yang makin moncer.

Jerman juga mengandalkan Mezut Ozil, sama seperti Republik Ceko kepada Tomas Rosicky.

5. Kembali Digunakannya Man-Marking

Beberapa tim kembali menggunakan cara lama, man-marking (satu bek fokus menjaga satu lawan), sebagai solusi masalah di lapangan.

Kita bisa melihat penjagaan yang dilakukan pemain Portugal, Miguel Veloso, untuk meredam pergerakan Mesut Ozil dan Wesley Sneijder.

Pada babak perempat-final, pemain Ceko, Theodor Gebre Selassie diberi tugas mengawal ketat Ronaldo sementara pemain Ukraina, Anatoliy Tymoshchuk, harus pontang-panting menjaga Zlatan Ibrahimovic.

Mathieu Debuchy juga dikhususkan untuk menghadang Jordi Alba yang berusaha menembus sisi kanan pertahanan Prancis.

6. Taktik Kaku

Piala Eropa kali ini dipenuhi oleh pelatih atau manajer yang keras kepala.

Pelatih Three Lions, Roy Hodgson, dalam setiap laga hampir selalu menggunakan taktik yang sama yang mereka pakai sebelumnya.

Bahkan ketika tim Oranje memerlukan poin absolut di pertandingan terakhir fase grup, pelatih Bert Van Marwijk juga bersikeras untuk tetap pada taktik yang ia gunakan saat Belanda dipecundangi dua kali. Yang berubah hanyalah, Mark van Bommel digantikan oleh Rafael van der Vaart supaya lini tengah Belanda lebih kreatif dalam menyerang.

Namun, tidak semua keputusan tersebut berakibat buruk. Paulo Bento selalu memasang pemain starter yang sama. Beruntung pemain Portugal jauh dari hantu cedera.

Yang tidak beruntung adalah Republik Ceko ketika pemain kunci mereka, Tomas Rosicky, harus didera cedera dan Milan Baros seakan harus berjuang sendiri di depan karena taktik yang mereka gunakan.

7. Menguasai Pertandingan

Possession Football adalah kunci sukses dalam meraih kemenangan, terutama dalam Piala Eropa 2012 ini. Tidak heran jika Inggris, Irlandia dan Yunani harus tersingkir oleh tim lain yang menggukaan taktik ini.

Empat tim yang maju ke semifinal, Spanyol, Italia, Jerman dan Portugal adalah tim-tim yang jago menguasai bola dan pertandingan dengan memanfaatkan para pemain tengah mereka (biasanya lebih dari dua gelandang). Hal ini akan membantu mereka untuk menjaga bola dan memberi lebih banyak pilihan dalam menyerang.

8. Memanfaatkan Celah Pertahanan Lawan

Bek sayap yang merangsek ke depan, membantu penyerangan akan meninggalkan lubang di pos yang mereka tinggalkan.

Inilah yang dicari oleh manajer yang menggunakan strategi 4-2-3-1. Kelemahan ini akan dimanfaatkan dengan mengeksploitasi sisi-sisi pertahanan lawan yang lowong dan mencoba menciptakan peluang dari sana.

Antonio Di Natale telah membuktikannya. Alvaro Arbeloa meninggalan Gerard Pique seorang diri di pertahanan Spanyol saat ia membantu penyerangan dan ketika bola berbalik kepemilikan dan diberikan kepada Di Natale yang berada di lubang pertahanan Spanyol, hasilnya adalah sebuah gol.

Inggris juga mengandalkan cara ini dengan mengadalkan Danny Welbeck, hanya saja ia kurang tajam dalam penyelesaian akhir.

Republik Ceko menciptakan peluang melalui Petr Jiracek dan Vaclac Pilar untuk menggunakan strategi yang sama untuk membongkar pertahanan Portugal yang hanya digalang Pepe dan Bruno Alves karena bek-bek sayap mereka terlanjur maju ke depan.

Kesimpulan:

Masih ada beberapa taktik inovatif yang dipakai oleh beberapa pelatih. Sebagian untuk bahan percobaan, sebagian lagi karena terlalu percaya pada taktiknya sendiri.

Yang lebih sering kita lihat pada Euro kali ini adalah taktik Possession Football dengan 4-2-3-1-nya dan para pelatih yang menggunakannya seakan tidak mau mengganti dengan taktik yang lain.

Italia pernah mengganti taktik menjadi 3-5-2, itupun karena dipaksa oleh cederanya para pemain. Hasilnya, serangan Italia kurang tajam.

Pelatih terbaik akan membuat pergantian di saat yang tepat, seperti Joachim Loew yang mengubah taktik Jerman menjadi permainan cepat untuk meladeni Yunani yang bertahan dan mengandalkan serangan balik.

Suatu keputusan haruslah tepat. Bila tidak, hanya akan menjadi cibiran, atau lebih parah malah jadi bahan tertawaan.

Fellaini: Luar Biasa Bisa Bermain Melawan Indonesia

Fellaini: Luar Biasa Bisa Bermain Melawan Indonesia

Bola.net
- Marouane Fellaini percaya bahwa Java Cup 2012 akan menjadi ajang pemanasan yang luar biasa bagi Everton menyongsong Liga Premier 2012.

Pemain asal Belgia tersebut mengatakan dalam konferensi pers bahwa dirinya sangat senang berada di Indonesia dan bisa berpartisipasi dalam ajang Java Cup 2012.

"Saya sangat senang berada di sini dan ini adalah sesuatu yang luar biasa dapat bermain dalam turnamen melawan Galatasaray, Malaysia dan Indonesia," ujar pemain yang terkenal dengan gaya rambut Kribo tersebut.

"Turnamen ini penting bagi kami (Everton) untuk mempersiapkan diri jelang pembukaan musim Liga Premier melawan Manchester United. Untuk itu butuh pertandingan level tinggi dan berharap akan mendapatkannya pada turnamen ini," tambahnya.

Meski baru pertama kali datang ke Indonesia. Fellaini berharap Everton mampu membantu Indonesia untuk mengembangkan bakat dan talenta para pemain muda ke depannya.

"Saya berharap Everton dapat berkolaborasi dengan sepakbola Indonesia dalam pengembangan pemain muda."

Turnamen Java Cup 2012 akan diselenggarakan di Jakarta pada 26 hingga 29 Juli nanti. Sistem yang digunakan adalah sistem gugur dan kick off akan dilaksanakan pada pukul 20.30 WIB. (efc/dzi)